AI (Artificial Intelligence) merupakan istilah lain dari kecerdasan buatan yang dimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia. Jadi, lingkup dalam AI ini terdiri dari game playing, robotika / sensor, speech recognition, natural language processing, computer vision dan expert system.[1] Sejatinya teknologi dari masa ke masa selalu membuat perubahan, maka di Indonesia tak luput dari perkembangan teknologi canggih ini.
Ada dua aplikasi yang di dalamnya terselipkan sebuah kecerdasan buatan yang saya pernah gunakan, yakni pertama SmadAV Antivirus, ya, sejatinya kita ketahui bahwa kegunaan dari antivirus yaitu untuk mengamankan, mendeteksi dan menghapus virus yang terdapat di dalam komputer tersebut.[4] SmadAV Antivirus lebih untuk mengatasi virus-virus lokal ataupun mancanegara yang menyebarluas di Indonesia. Kenapa aplikasi ini termasuk AI ? Karena, SmadAV memiliki teknologi SmaRTP / SmaRT-Protection yang dimana mendeteksi secara otomatis dari flashdisk ketika disambungkan ke komputer yang bersangkutan, mendeteksi otomatis ketika ada virus saat kita sedang meng-explore folder, hanya menghapus file virus dan tidak pernah menghapus dokumen, dokumen yang awalnya terinfeksi kemudian dibersihkan dan dikembalikan seperti semula, lebih dari 1000 value registry di scan dan dapat dibersihkan, membuat performa komputer menjadi cepat dll.
Kemudian yang kedua ada aplikasi bawaan dari Windows phone atau sekarang berubah menjadi Microsoft phone yaitu Microsoft Voice yang berbasis bahasa inggris, aplikasi pintar ini menerapkan AI dalam aspek speech recognition.[2] Seperti kita ketahui bahwa speech recognitionmerupakan proses identifikasi suara berdasarkan kata yang diucapkan dengan melakukan konversi sebuah sinyal akustik dan ditangkap oleh audio device (perangkat input suara).[3] Bagaimana cara kerjanya? Microsoft Voice berkerja dengan cara pengguna terlebih dahulu membuat perintah seperti “play music” atau “open gallery” dll, maka Microsoft Voice akan mengecek apakah komando yang diberikan sesuai dengan daftar perintah yang tersedia kemudian aplikasi ini akan memastikan komando suara dengan menampilkan tulisan yang kita perintah tadi dan setelah itu, komando pun di eksekusi. Tak hanya membuka aplikasi, Microsoft voice tak ayal juga dapat mencari sesuatu atau dengan kata lain browsing sesuai apa yang kita perintahkan, seperti “what is artificial intelligence?”, maka, Microsoft Voice akan menampilkan hasil pencarian tentunya di browser internet explorer.
Canggih bukan? Namun, meskipun berbagai teori mengenai kecerdasan buatan diungkapkan para ilmuwan. Mereka percaya, bahwa jika tidak dikelola dengan benar, kepandaian yang dimiliki komputer justru akan memusnahkan manusia. Terdengar menyeramkan memang. Dampak negatif akibat penggunaan AI yaitu dengan adanya AI, semua perkerjaan manusia dapat digantikan, dengan adanya hal itu dapat menambah jumlah pengangguran. Pabrik-pabrik yang menggunakan robot dalam produksinya pasti tidak membutuhkan lagi tenaga buruh.Beberapa layanan internet seperti online shopping juga mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manusia. Penggunaan AI yang makin lama makin luas mungkin tidak berbahaya untuk jangka panjang. Namun untuk jangka pendek,dapat mempengaruhi ekonomi dan kesenjangan sosial suatu negara. Kemudian, manusia akan menjadi malas dalam melakukan sesuatu karena banyak pekerjaannya sudah digantikan oleh AI, bagaimana dengan ilmuwan AI? Bisa saja tergila-gila atau bahkan stress dikarenakan mengolah ide khayalan menjadi nyata terkesan susah.
Inilah ide AI yang muncul dibenak saya adalah setrika automatic, yaitu setrika yang dapat bergerak sendiri dengan menggunakan sebuah alat sensor. Setrika ini bisa menghemat penggunaan waktu. Setrika ini tidak dapat di bawa kemana-mana, karena bentuknya yang sangat besar, namun kelebihan dari setrika automatic ini dapat mempermudah dan mempercepat kita untuk menyetrika. Cara penggunaannya hanya dengan meletakan pakaian yang kusut ke dalam alat setrika automatic tersebut. Sama halnya seperti mesin pencuci piring dan baju.
Kemudian ide yang kedua yaitu sebuah kamera cctv yang tidak hanya dapat merekam seisi rumah namun dapat men-capture sesuai perintah kita, jadi cctv pada rumah tersebut sudah terintegrasi dengan ponsel kita. Dimana cctv sudah berevolusi HD dan dapat membedakan benda mati dan makhluk hidup.
Yang ketiga yaitu sensor emergency untuk penyandang tuna rungu, dimana pengguna mendapat sebuah warning notification berupa getaran. Jadi terdapat dua perangkat, sensor rumah dan sebuah jam tangan yang sudah terintegrasi dengan sensor rumah.
Referensi terkait :
[1] http://nazaruddin.blog.unigha.ac.id/latihan-kecerdasan-buatan-1/
[2] http://pucca-company.blogspot.co.id/2012/10/speech-recognition.html
[3] http://nda-kamal.blogspot.co.id/2011/11/speech-recognition.html
[4] http://arumdwihapsari.blogspot.co.id/2012/03/contoh-aplikasi-ai-dalam-beberapa.html